Sabtu, 13 April 2013

TUGAS CLUB MED

STUDI KASUS : CLUB MEDITERANIAN, MANFAAT EKONOMI BAGI NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG

Apakah manfaat dan masalah ekonomi yang ditimbulkan dari Club Med terhadap :
a. Negara dengan perekonomian maju (Seperti Italia dan Amerika Serikat)?
b. Negara dengan perekonomian sedang berkembang
      Sebenarnya dari wacana / artikel yang telah diceritakan disana sangat menarik. Karena dampak ekonomi dari pemasaran Club Mediterania ini sangat bagus. Karena bisa merangsang pertumbuhan ekonomi yang ada dipedesaan. Baik itu secara langsung (Direct Effect), tidak langsung (Indirect Effect), dan ikutan (Induced Effect). karena jumlah tamu yang datang banyak dan biaya yang dikeluarkan oleh si tamu tersebut dianggap pendapatan bagi yang lain. Dan bisa dikatakan efek pertama yang dirasakan langsung adalah sipemilik hotel, karena jumlah tamu yang datang semakin meningkat dan banyak. Selain itu tidak hanya dirasakan oleh sipemilik hotel, karyawan juga ikut merasakan pendapatan service bertambah karena pengeluaran yang dikeluarkan oleh si tamu tersebut merupakan pendapatan bagi yang lain. Jadi banyak karyawan yang diperkejakan, jadi bisa menekan angka pengangguran. 
     Dan tidak sampai disitu saja, pengeluaran yang dikeluarkan oleh tamu juga dirasakan oleh pihak Induced yang menjadi pendapatan / keuntungan untuknya, seperti toko oleh – oleh, toko kerajinan tangan, dan lain – lain. Jadi menurut saya, dengan adanya kegiatan pariwisata dipedesaan disemua negara pasti akan merangsang pertumbuhan ekonomi didesa tersebut, sehingga warga disekitar dan didesa tersebut dapat merasakan manfaatnya. Sehingga masyarakat didesa tersebut akan lebih memperhatikan lagi tentang pariwisata ditempatnya khususnya bagi lingkungan dan alam sekitar.
a. Negara dengan perekonomian maju (Seperti Italia dan Amerika Serikat)?
Manfaat :
  •      Menciptakan kesejahteraan masyarakat dengan membuka lapangan pekerjaan baru bagi warga sekitar Club Med antara lain sebagai sebagai local guide, jasa akomodasi, restoran dan lain sebagainya.
  •      Adanya tujuan wisata yang baru yang dapat di kunjungi oleh masyarakat.
  •      Pengembangan wilayah - wilayah pedesaan, menjadi tempat tujuan wisata.
  •      Pariwisata menjadi salah satu sumber devisa.
  •     Posisi yang bersaing di Amerika dapat memberikan peluang bagi pengusaha wisata lainnya untuk mengembangkan usaha wisatanya.
  •      Menjaga kelestarian alam sekitar karena konsep daerah wisata dari Club Med adalah pedesaan.
      Masalah – masalah ekonomi, sosial, dan budaya yang ditimbulkan :
  •     Kebocoran devisa / ekonomi, karena yang kita baca dari cerita diatas bahwa Club Mediterania dimiliki oleh orang Perancis. Jadi jika ada tamu Perancis yang menginap disana maka perputaran pengeluaran sitamu yang dianggap pendapatan oleh pihak lain akan berputar disekitar itu saja dengan kata lain akan kembali ke Perancis juga. Sedangkan Local People hanya terkena sedikit saja keuntungan dari dampak pariwisata yang dilakukan oleh Club Mediterania.
  •     Pengkikisan / pergesaran budaya, jika telah terjadi kegiatan pariwisata dipedesaan tidak menutup kemungkinan akan teradi pergesaran budaya, sehingga untuk para pemuda / pemudi bangsa Indonesia ini harus ditumbuhkan rasa Nasionalisme terhadap bangsa, dan tidak meninggalkan tradisi dari masing – masing budaya, karena itu adalah jati diri kita sebagai bangsa Indonesia.
  •      Rusaknya Moral, seperti yang kita ketahui, bahwa dampak dari wisatawan asing yang berkunjung dan melakukan pariwisata dipedesaan ataupun diperkotaan, pasti banyak pemuda / pemudi bangsa Indonesia yang sudah mulai mengikuti trend disana, seperti menggunakan pakaian yang sangat minim, banyak yang tidak sopan santun lagi terhadap yang lebih tua, dan wejangan dari tradisi masing – masing budaya sudah mulai sedikit – demi sedikit ditinggalkan. Dan banyak sekali tempat – tempat di beberapa tempat destinasi wisata tempat prostitusi, itu pun akibat negatif yang ditimbulkan. Miris sekali bukan, negara ini yang terkenal akan kesopan santunnannya dan ramah tamanya dan kental akan tradisi adat dan kepercayaan agama masing – masing diwilayah Indonesia ini.
b    b. Negara dengan perekonomian sedang berkembang
      Manfaat :
  •      Pariwisata menjadi salah satu penghasil devisa bagi negara.
  •      Konsep yang baru, menjadi senjata untuk mengembangkan pariwisata di daerah pedesaan di negara - negara bekembang.
  •       Sebagai salah satu sarana promosi tujuan wisata di negara - negara berkembang.
  •      Memiliki banyak cabang di dunia sehingga dapat meningkatkan kerjasama antara negara-negara berkembang yang termasuk anggotanya.
  •       Memperkenalkan budaya asli negara yang bersangkutan melalui adanya wisata yang dibuat Club Med
      Masalah yang ditimbulkan :
  •       Posisi Club Med yang tidak stabil, bisa menghambat perkembangan pariwisata
  •       Citra Club Med yang tidak jelas, mengurangi minat pengunjung.
  •       Ketidakjelasan profil konsumen, membuat target pasar yang tidak jelas.
  •       Harga yang tinggi, membuat berkurangnya kunjungan ke tempat tujuan wisata.
 
 

Rabu, 10 April 2013

TUGAS EKONOMI PARIWISATA 3


PERTANYAAN
  1. Terdapat 2 (dua) buah Negara bertetangga yang pertama adalah Negara Astina dan Negara Amarta. Negara Astina memiliki jumlah penduduk 14.500.000 jiwa sedangkan Negara Amarta memiliki jumlah penduduk 9.700.000 jiwa. Penduduk Negara Astina yang melakukan perjalanan wisata minimal 1 (satu) kali berjumlah 1.150.000 orang; penduduk yang melakukan perjalanan wisata 2 (dua) kali berjumlah 475.000 orang; penduduk yang melakukan perjalanan wisata 3 (tiga) kali berjumlah 185.000. Penduduk Amarta yang melakukan perjalanan wisata minimal 1 (satu) kali berjumlah 675.000 orang; penduduk yang melakukan perjalanan wisata 2 (dua) kali berjumlah 355.000 orang; penduduk yang melakukan perjalanan wisata 3 (tiga) kali berjumlah 193.000. Adapun yang harus anda analisis adalah negara mana yang menurut anda paling besar kemampuan sebagai negara asal wisatawan, sebutkan alasan-alasan anda dalam menarik kesimpulan yang telah anda berikan ?
  2. Sebutkan apa saja sifat-sifat dari kecenderungan perjalanan ?
  3.   Berikan contoh dari produk jasa kepariwisataan yang berada pada kondisi elastis, elastisitas murni dan tidak elastis. Berikan alasan mengenai apa yang anda sebutkan tersebut ? 
     
JAWABAN 


  • Dik :

Astina             : A

Amarta           : B

PA                    : 14.500.000 jiwa

PB                    : 9.700.000 jiwa

NA                   : 1.150.000 + 475.000 + 185.000 = 1.810.000

NB                    : 675.000 + 355.000 + 193.000 = 1.223.000

TA                    : 1 x 1.150.000 =1.150.000

                          2 x 475.000 = 950.000

                          3 x 185.000 = 555.000

                          1.150.000 + 950.000 + 555.000 = 2.655.000

TB                    : 1 x 675.000 = 675.000

                          2x 355.000 = 710.000

                          3 x 193.000 = 579.000

                          675.000 + 710.000 + 579.000 = 1.964.000

NTPA   = N  x 100%

                 P

            = 1.810.000  x 100%

               14.500.000

            = 12,48 = 12%

GTPA   = T  x 100%

                 P

            = 2.655.000  x 100%

               14.500.000

            = 18,31 = 18%

TFA      = GTP =  18  = 1,5      atau     TF = T  = 2.655.000  = 1,47 = 1

                 NTP    12                                         N                 1.810.000





NTPB   = N  x 100%

                 P

            = 1.223.000  x 100%

               9.700.000

            = 12,61 = 13%

GTPB   = T  x 100%

                 P

            = 1.964.000  x 100%

               9.700.000

            = 20,25 = 20%

TFB      = GTP =  20  = 1,54    atau     TF = T = 1.964.000= 1,61= 2

                 NTP    13                                         N    1.223.000



Jadi, menurut saya Negara yang lebih besar kemampuan sebagai Negara asal wisatawan adalah Negara Amarta, karena kecenderungan wisata dan Travel Frekuensi nya lebih besar yaitu 2 kali dibandingkan dengan Negara Astina yang travel frekuensinya hanya 1 kali.
  

  • Sifat – sifat kecenderungan wisata :
a) Bila pendapatan bertambah, maka persentase yang digunakan untuk keperluan pangan akan menjadi lebih kecil.

b)  Bila pendapatan bertambah, maka persentase yang digunakan untuk       keperluan sandang akan tetap sama.

c)   Bila pendapatan bertambah, maka persentase yang digunakan untuk keperluan bahan bakar, penerangan, air dan penyewaan fasilitas hidup adalah tetap sama.

d)   Bila pendapatan bertambah, maka persentase yang digunakan untuk keperluan aneka warna, seperti : rekreasi, pendidikan dan lainnya akan menjadi lebih besar.



Kecenderungan Perjalanan yang Tinggi disebabkan oleh :

·        Pendapatan penduduk yang besar.

·        Tingkat profesionalisme masyarakat (Wiraswasta, Direktur, Karyawan tingkat tinggi, dll).

·        Penduduk kota kota besar.

·        Kelompok usia antara 20 - 45 tahun.

·        Kelompok keluarga kecil dan keluarga-keluarga yang memiliki anak - anak usia sekolah.

·        Tingkat pendidikan penduduk yang tinggi.



Kecenderungan Perjalanan yang rendah disebabkan oleh :

·        Pendapatan penduduk yang kecil.

·        Pekerjaan penduduk seperti petani, buruh dan pensiunan.

·        Anak-anak kecil dan orang orang diatas 75 tahun.

·        Para penghuni desa yang penduduknya kurang dari 2.000 orang.

·        Anggota keluarga besar ( >5 orang).


  • Kondisi Elastis    : Seseorang yang melakukan perjalanan wisata dengan dibayarkan oleh perusahaan tempat orang tersebut bekerja untuk keperluan bisnis. Pengusaha yang melakukan perjalanan bisnis yang diutus oleh perusahaannya tidak perlu mengeluarkan biaya untuk keperluan lain karena biaya sudah ditanggung oleh perusahaan yang mengirimkannya.

Kondisi Elastis Murni : Kenaikan harga bahan bakar minyak. Kenaikan harga bahan bakar minyak dapat mempengaruhi semua harga produk, termasuk produk pariwisata. Karena dengan kenaikan harga bahan bakar minyak, harga pangan dan harga bahan bakar untuk transportasi juga akan meningkat.



Kondisi Tidak Elastis : Seorang wisatawan yang melakukan perjalanannya atas biaya sendiri, sehingga apabila ada kenaikan harga, maka wisatawan tersebut akan mencari alternatif lain yang sesuai dengan biaya yang dimilikinya. Misalnya saja terdapat wisatawan yang akan melakukan perjalanan dengan biaya sendiri, sehingga perjalanan wisata yang akan dilakukan sangat tergantung dengan rencana dan biaya yang sudah direncakan / telah disusun ditempat asalnya. Dan pada saat tiba ditempat tujuan, apabila terdapat perubahan harga ( Hotel, Restaurant dan lain-lain) maka wisatawan tersebut akan mencari hotel, restaurant lain yang lebih sesuai dengan biaya yang dimilikinya. Bahkan jika terjadi peningkatan harga dari produk pariwisata, maka wisatawan bias menunda bahkan mengurungkan niatnya untuk melakukan kegiatan wisata.